Monday, May 8, 2023

Peluang Usaha Receh Tahun Ajaran Baru Sekolah



Ga terasa sebentar lagi sudah mau masuk sekolah lagi.

Saya ingat saat anak saya baru masuk SD kelas 1, saya clueless gitu harus menyediakan ATK (Alat Tulis Kantor) / stationery apa aja ya untuk satu tahun pembelajaran? Ya bisa aja sih ngeteng alias beli pas butuh, cuma menurut saya, kalo bisa dalam jumlah banyak sekaligus via online kan bisa lebih murah.

Biasanya sih kalau sekolah swasta, bulan Mei gini, semua sudah dijabarkan detail semua kebutuhan sekolah. Udah jelas kapan pakai seragam (sudah diukur atau sudah diberikan bahan kainnya dari jauh-jauh hari). 

Nah, untuk sekolah Negeri ini kadang yang ada yang perhatian dengan persiapan sekolah yang harus dipersiapkan orangtua murid dan menggelar rapat awal tahun dengan orangtua, ada yang cuek aja (ga usahlah rapat-rapat segala, repot amat!) dengan asumsi ya pastilah orangtua udah tau lah apa aja yang harus disiapkan. 

Saya bisa ngomong gini karena saya udah mengalami pengalaman menjadi orangtua murid di 2 sekolah negeri yang berbeda. 

Untuk orang tua yang anaknya baru banget peralihan ke sekolah baru, seperti TK ke SD, SD ke SMP, SMP ke SMA seperti saya, ada juga clueless parent club :D. 

Nah yang clueless parent club ini lah ada celah untuk peluang usaha receh loh. Ya walaupun receh, kalo satu angkatan order ke kita semua, bisa jadi gunung receh $_$.

Apa aja sih peluang usahanya ?

1. Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran pastilah selalu dibutuhkan untuk semua murid untuk keberlangsungan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Jaman now, untuk siswa dan orangtua yang milenial, udah jamannya yang digital alias paperless. Kok? Iya, untuk orangtua macem saya, saya punya 2 versi jadwal pelajaran anak. Versi pertama yang saya buat dan saya print di kertas A4 untuk ditempel dan bisa dilihat anak sehingga anak bisa mulai belajar mempersiapkan buku pelajarannya sendiri sesuai dengan jadwalnya. 

Jadwal versi Print out


Versi yang kedua, adalah yang versi digital yang menjadi wallpaper/lock screen HP saya. Tentu aja beda ukuran dan kalo supaya ga bosen ya beda desainnya. 

Jadwal versi digital untuk wallpaper HP

Trus dimana peluang usahanya? Ya itu momz, tawarkan jasa desain jadwal pelajaran versi hard/soft copy (yang di print) seukuran A4 dan seukuran wallpaper HP. Desainnya? Gampang momz, pake Canva beres semua. 


2. Paket ATK 

Ini nih yang saya alami kemarin. Bingung harus nyediain ATK dan stationary apa saja. Lalu, saya dapet bocoran dari temen saya yang lebih berpengalaman karena anaknya udah SMA, SMP dan TK. Nah cakep kan, teruji. Jadi apa aja yang perlu disediakan :

Buku tulis. Untuk anak SD, saya butuh 1 pak isi 10 buku ukuran A5. kok dikit? Iya ga begitu banyak nyatet karena pakai LKS. Tapi untuk jaga-jaga sih 2 pak cukup. 

Pensil. Untuk anak SD, saya beli 1 pak pensil 2B berisi 12pcs. Ga perlu yang asli untuk komputer dan ga perlu yang mahal, yang penting cukup kuantitinya. Saya pakai pensil 2B merk M2000, ga sampe 7ribu dapet selusin. Kenapa? Karena pensil itu rawan habis (keseringan diraut, keseringan hilang). Untuk tingkat SMP dan SMA sih biasanya lebih nyaman pakai pensil mekanik, jadi perlu disediakan beberapa pensil mekanik dan isinya. 

Penghapus. Untuk anak SD saya beli 10-12pcs ukuran kecil, merk Joyko. Yang satuannya sekitar Rp. 500. Sama alasannya, karena rawan hilang meski udah dinamain. Untuk tingkat lanjut seperti SMP dan SMA, penghapus model pensil dengan refill lebih fungsional karena untuk tingkat lanjut lebih aware dengan barang-barang bawaannya.  

Penggaris mika. Penggaris mika ukuran 15cm cukup masuk tempat pensil. 1-2pcs cukup. 

Rautan. Bisa rautan manual yang ada kacanya, atau rautan putar meja. Untuk rautan manual yang masuk ke tempat pensil cukup 1, ya kalau hilang, rautnya di rumah aja pakai rautan putar meja (yang diputar). Makin jarang ketemu rautan, makin baik untuk stok pensil di rumah. 

Gunting. Untuk anak SD yang baru punya pengalaman memakai gunting, lebih baik pakai gunting ujung tumpul. Cukup 1 pc.  

Lem. Saya stok 2-3 pcs lem stik putar merk kenko seharga Rp. 2000an.

Double tape. Saya stok 1-2 roll double tape ukuran 6mm, seharga Rp. 1000an. 

Memo tempel warna-warni Index. Penanda halaman biasanya untuk menandai PR di buku teks atau LKS, seharga Rp. 4000an. 


3. Paket Prakarya

Biasanya bahan-bahan ini diperlukan untuk praktek SBDP. Apa aja?

Origami. 1 pak isi 50-100 lembar.  Ukuran 10-15cm cukup untuk anak TK.

Kain felt. Kain agak tebal yang agak berbulu, kadang di LKS disebut kain flannel. Walau sebenernya kedua bahan ini berbeda. Cukup menyediakan 2-3 pcs beda warna seukuran A4. Tentunya lebih murah beli meteran trus dipotong. 

Kertas karton manila. Kertas karton agak tipis 1 lembar besar itu cukup kok, Karena biasanya kertas karton ini dipakai untuk membuat pola. Paling besar dipakai seukuran A4 per setiap praktek SBDP. Untuk kurikulum merdeka memerlukan lebih banyak, bisa dicek dulu di kurikulumnya ya moms.


4. Paket Goodie Bag Ultah

Untuk anak SD itu masih jaman banget kalo ultah dirayain di kelas, tiup lilin bareng trus membagikan goodie bag. Nah, momz bisa buka jasa pengadaan goodie bag loh. Contoh inspirasinya bisa dilihat di Shopee. 


Gimana, sudah tercerahkan? Atau mungkin moms punya ide lainnya? Yuk sharing di komen :)

Saturday, April 1, 2023

Teliti Hal Ini Sebelum Masuk Ke Sekolah Dasar Negeri



Ga terasa ya, waktu cepat banget berlalu. Sebentar lagi PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) di Sekolah. Umumnya sih sekolah swasta favorit membuka PPDB dengan beberapa gelombang pendaftaran dengan masing-masing kelebihan diskon tiap gelombangnya. 

Bagaimana dengan sekolah negri? Dari pengalaman saya sebelumnya, mendaftar di Sekolah Dasar Negri di kabupaten Bogor, PPDB dimulai sekitar Bulan Juni. Kalo di daerah saya, Kabupaten Bogor, daftarnya ya manual, alias offline, bukan yang nunggu pengumuman di internet.

Step Pendaftaran Offline SD Negri

Jadi kita dateng ke sekolah negri yang diinginkan, kemudian bayar formulir sekitar 150rb kalo ga salah. Bawa pulang formulirnya untuk diisi dengan tepat, jelas dan dilengkapi dengan dokumen persyaratan yang diminta, seperti :

  • Fotokopi Akte kelahiran anak yang akan menjadi siswa (bukan anak yang lain) :D
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Fotokopi KTP Orangtua (Ayah dan ibu calon peserta didik) dan dalam 1 lembar HVS (tidak terpisahkan, mungkin kuatir kececer)
  • Surat Keterangan Domisili Jika belum ber KTP daerah sekitar SD Negri tersebut.
Kembalikan formulirnya beserta semua syarat yang diminta, untuk diseleksi pihak sekolah. Tunggu pengumuman dari sekolah. Trus pengumumannya dimana? Ya dateng lagi ke sekolahnya pas waktunya. Untuk tahu, diterima atau tidaknya anak kita. 

TIPS : Biasanya sih diutamakan yang usianya 7+ ke atas. Jadi kemungkinan kalau terbatas kuota, yang diutamakan yang umurnya banyak dan berada di radius zonasi sekolah tersebut. 

Setelah diterima, nanti baru dijabarkan detail uang seragam (biasanya seragam olahraga, batik, seragam khas sekolah), sampul raport, dll. 

Oiya, karena ini sekolah negri, tentunya ga ada SPP bulanan. Tapi bukan berarti kita ga bayar biaya sekolah dan juga guru ya.

Asumsi Sekolah Negri  

Ayo jujur, apa yang ada di pikiran pas denger sekolah negri? Gratis tis, kualitas ya apa adanya. 

Gratis? Iya, SPP nya. 

Sini sini saya kasitau, biaya tak terduganya. 

Awal tiap semester ada biaya buku pendukung seperti LKS yang harus dipakai semua siswa, sekitar 100rb an. 

Setiap bagi raport, nanti ada uang tinta yang menurut para guru uang cape atau uang ngeprint e-raport siswa. Uang tinta ini berlaku di beberapa daerah seperti Bekasi juga begitu penerapannya, sekitar 30-50rb. 

Ada biaya kegiatan renang ke kolam renang umum (1 kali per semester). Ada biaya bulanan kegiatan pramuka walau kelas rendah kadang ga berkegiatan pramuka. Biaya tergantung dari HTM Kolam renang umum yang digunakan.

Paradigmanya, sekolah negri ya begitulah kualitasnya. Hahahahahahaha. Sebenernya ga bisa digeneralisasi. Bisa ya, bisa tidak. Realitanya, ada oknum guru yang 30 menit baru masuk kelas setelah bel masuk atau pun jadwal yang diberikan. Ada juga oknum guru yang ga betah di ruang kelas. 

Tapi guru yang berdedikasi juga banyak kok. Tergantung bagaimana kita milih sekolahnya. 


Survey Sekolah

Tergantung dari kita, apakah bisa jeli memilih sekolah negri yang lumayan? Lalu apa yang harus diperhatikan sebelum memutuskan mendaftar ke Sekolah Negri? Sini-sini, saya bisikin apa aja poin pentingnya.

Datangi Sekolah Negri tujuan untuk mengamati dan mempertimbangkan lingkungan sekolah. Jika memungkinkan, datangi dan tinggal beberapa waktu, saat kelas berlangsung untuk survey suasana kegiatan belajar mengajar.  Perhatikan kondisi sarana sekolah, seperti kantin, toilet, lapangan, perpustakaan. Sebelumnya, cek data sekolah di sekolah kita . 

Cara cek data sekolah di web sekolah kita : masukkan data propinsi sampai dengan kecamatan dan jenjang sekolah. Jika ada beberapa sekolah pilihan, bisa klik BANDINGKAN. Setelah itu bandingkan. Kira-kira begini penampilannya :

Contoh data 2 SD Negri sebagai perbandingan. Nama dan foto sekolah tidak saya tampilkan, lalu klik PROFILE untuk bisa mengetahui double shift (masuk pagi dan sore) atau pagi saja. 

Berdasarkan data ini, datang ke sekolah tujuan untuk mengamati lingkungan dan daya tampung sekolah tersebut. Cari tahu juga testimonial dari orang tua yang menyekolahkan anaknya di situ. Cari tahu juga masalah yang sering terjadi di lingkungan sekolah beserta respon pihak sekolah menanggapinya.

Abaikan aja kalau ada yang bilang, "Sekolah gratis di negri kok mau minta macem-macem?"

Karena? Pendidikan adalah hak semua warga negara ya gaes ya, mau miskin mau kaya, berhak dapat pendidikan.

Sekolah negri hanya untuk kaum kurang beruntung? Ya ga juga. Yang agak-agak beruntung, juga banyak di sekolah Negri dan membentuk standar sosialisasi mayoritas. 

Silahkan bun dipertimbangkan, karena sekolah adalah rumah kedua untuk anak-anak kita, dan kepada guru kita menitipkan anak kita. Silahkan pilihlah sekolah yang amanah yang mampu mengemban tanggungjawab untuk diberikan titipan anak didik.

Jadi bun, siap masuk Sekolah Negri?

Silahkan meninggalkan komentar jika ada yang kurang jelas ya bun.